Berita Detail
Penyakit Tidak menular (PTM) sering diabaikan orang, karena dianggap tidak berbahaya dan tidak menular pada orang lain. Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan tanda klinis secara khusus sehingga kebanyakan orang datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya dengan perilaku CERDIK, yaitu Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, isitirahat cukup dan Kelola stresl. Mencegah dan mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM, pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta meningkatkan kualitas hidup,.
Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini, monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Pada pelaksanaannya, peran utama kegiatan posbindu PTM dilakukan oleh kader posbindu.
Ironisnya pada saat ini penderita DM & Hipertensi yang bisa dikelola dengan baik tergabung dalam klub prolanis Puskesmas Tanon II masih sangat sedikit, hanya sekitar 30 orang. Ini menunjukkan bahwa hasil temuan penderita Hipertensi dan diabetes belum dikelola dengan baik. Masih banyak penderita yang tidak berobat rutin ke Puskesmas, bahkan mungkin mengabaikan hasil pemeriksaan skriningnya di Posbindu. Dikhawatirkan bisa menimbulkan komplikasi yang berat bagi penderita yang tidak terkontrol gula darah dan tekanan darahnya dalam jangka Panjang,
Hal ini menjadi alasan utama perlu dibentuk suatu inovasi yang mendukung penemuan kasus penyakit Hipertensi dan DM di seluruh wilayah kerja Puskesmas Tanon II serta mengelolanya secar terpadu dan menyeluruh sehingga semua penderita Hi[pertensi dan Diabetes bisa terkontrol, terhindar dari berbagai komplikasi yang berat. Program inovasi PTM ini dilaksanakan untuk mendukung visi Puskesmas Tanon II yaitu “Terwujudnya masyarakat Tanon yang Sehat, Mandiri, Sejahtera dan Berbudaya Berlandaskan Semangat Gotong Royong”,
Program pengelolaan penyakit kronis (PROLANIS) di Puskesmas Tanon II Sudah berjalan sejak tahun 2018, tetapi anggota yang tergabung masih sangat sedikit. Yaitu sekitar 30 orang saja. Padahal kasus hipertensi yang tercatat di aplikasi ASIK pada bulan September 2022 mencapai 301 orang dan kasus Pra Diabetes di aplikasi ASIK tercatat 213 kasus. Tentu ini menimbulkan pertanyaan kenapa anggota Prolanis Puskesmas Tanon II masih sangat sedikit?
JL.RAYA SRAGEN -GEMOLONGKM20 DESA KARANG ASEM TANON SRAGEN
085229790907
puskesmastanon2@gmail.com
Copyright © Dinas Kesehatan Kab. Sragen. All Rights Reserved.